A. Latar belakang
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Pembelajaran berdiferensiasi sangat sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang berpandangan bahwa setiap anak itu unik dan berbeda. Oleh sebab itu, guru harus menuntun mereka sesuai dengan kodratnya. Karakteristik anak yang berbeda dengan segala kekuatan, gaya belajar, dan minat yang berbeda pula, dan pada akhirnya seorang guru mampu menghadapi tantangan tersebut dan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk memastikan setiap murid di kelas agar sukses dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi juga selaras dengan arah pengembangan merdeka belajar. Di mana dalam konsep merdeka belajar terdiri dari : pemahaman akan profil siswa, kebutuhan siswa, persiapan guru dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi umum yang dapat dikembangkan untuk mencapai merdeka belajar dalam rangka mewujudkan transformasi
pendidikan di Indonesia.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid,paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah:
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid
3. Profil belajar murid
Strategi yang dapat dikembangkan oleh guru adalah:
1. Diferensiasi Konten (pembelajaran dengan menyesuaikan materi pengetahuan, keterampilan, dan konsep yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum)
2. Diferensiasi Produk (strategi memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan, penerapan, pengembangan yang apa yang telah dipelajari)
3. Diferensiasi Proses (membedakan proses yang harus dijalani murid yang dapat memungkinkan mereka berlatih memahami isi ( konten).
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam kegiatan Aksi nyata ini yaitu:
1. Peserta didik dapat memaksimalkan potensi yang dimilikinya
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai nilai kehidupan yang penting.
3. Membentuk Pembelajaran yang berpusat pada murid
C. Persiapan Tindakan Aksi Nyata, 2.2.a.10
Adapun rencana pelaksanaa kegiatan aksi nyata
adalah :
1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa melalui wawancara, observasi, melihat hasil rapot siswa dll)
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (dengan strategi diferensiasi konten, proses dan produk)
3. Mengevaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
D. Tolak Ukur :
1. Berkembangnya potensi peserta didik sesuai dengan minat, profil dan kesiapan belajar
2. Pembelajaran berpusat pada murid dan profil pelajar Pancasila sehingga mampu menjadi insan yang bertimbuh dan menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman
3. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai nilai kehidupan yang penting
E. Dukungan yang dibutuhkan
Pihak-pihak yang membantu dalam mencapai gambaran diri saya :
1. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dalam setiap kegiatan disekolah
2. Rekan guru dan wali kelas sebagai tempat bertukar pikiran dalam pelaksanan kegiatan
3. Peserta didik sebagai subjek dalam pelaksanaan aksi nyata
4. Keluarga/Orang tua sebagai pendamping/pengontrol kegiatan belajar murid dirumah
5. Organisasi/lembaga pendidikan baik komunitas guru atau organisasi pendukung pembelajaran berdiferensiasi
F. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan kegiatan
Dalam pelaksaan kegiatan ini saya sebagai guru merasa senang ,saya dapat mengenal dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dikelas saya, meskipun terdapat beberapa hambatan disan-sini tetapi pembelajaran ini layak untuk dicoba dan terapkan. Dan kesimpulan yang saya dapatkan dari pembelajran diferensiasi merupakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
Hal ini juga sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang berpandangan bahwa setiap anak itu unik dan berbeda. Oleh sebab itu, guru harus menuntun mereka sesuai dengan kodratnya. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi umum yang dapat dikembangkan untuk mencapai merdeka belajar. Artinya mereka diberikan kemerdekaan untuk bisa menjadi pribadi yang berkembang sesuai dengan minat, bakat dan profil belajarnya dalam rangka mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia.
Berdasarkan aksi nyata penulis tentang Pembelajaran berdiferensiasi, murid terlihat sangat antusias mengenal potensi, kekuatan, dan kemampuan diri. Para murid memiliki peluang untuk berpikir cara-caran terbaik mereka dalam belajar, mereka menjadi lebih sadar akan kekuatan dan kebutuhan mereka dalam peningkatan kualitas belajarnya.
G. Rencana Perbaikan
Adapun rencana perbaikan pelaksaan kegiatan ini kedepannnya yakni, saya akan berkolaborasi lebih banyak lagi dengan rekan guru lainnya untuk dapat memberi masukan dan umpan balik untuk perbaikan pembelajaran berdiferensiasi lainnya kedepannya. Menjalin kerjasama dengan semua pihak, kepala sekolah, rekan guru, walikelas, orang tua dan komite sekolah untuk mendukung memajukan setiap kegiatan
pembelajaran peserta didik di sekolah.Komunitas pendidikan berkolaborasi, berperan aktif, memberikan masukan,saran dan kritik nterhadap kegiatan sebagai umpan balik, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik dan dilaksanakan secara bersama-sama pembelajaran berdiferensiasi ini.
H. Penutup
Pembelajaran berdiferensiasi sudah sepatutnya terus kita laksanakan didalam kelas agar murid kita menjadi murid yang tumbuh potensinya sesuai dengan kodrat yang telah Alah berikan. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan cerminan pemikiran Ki Hajar Dewantara, dan hal ini tidak akan tercapai tanpa ada kerjasama dari berbagai pihak.
Berkolaborasi untuk berpraktik baik dengan semua pihak yang akan akan membuat program pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi berjalan dengan baik dan maksimal.
I Hasil Aksi Nyata
Membuat RPP Berdiferensiasi
https://drive.google.com/file/d/1VszwwP43VtvqzUlGJ11WAb5nKnasSKRi/view?usp=sharing
.jpg)

